Sanad hadis menampilkan rantai periwayatan, yaitu nama dan status para perawi hadis mulai dari Nabi Muhammad SAW hingga para penulis buku hadis. Dalam hal ini, sanad menjadi kunci penting dalam mengevaluasi keaslian hadis serta kebenaran dan kevalidan kandungannya. Hadits ahad secara terminologi adalah hadis yang diriwayatkan oleh orang perorangan, atau dua orang atau lebih. Akan tetapi perawinya belum sampai untuk dimasukkan ke dalam kategori hadis mutawatir. Dari segi klasifikasi Hadis Ahad para Ulama hadis membagi menjadi tiga, yaitu hadist Masyhur, hadits Aziz, dan hadits Gharib. Pertama; Hadis Masyhur.
Sanad secara bahasa artinya tempat bersandar, sedangkan menurut istilah artinya para periwayat yang menyampaikan hadis kepada kita. Dalam hal ini, para sahabat nabi biasanya menjadi sanad karena mereka yang mendengar langsung petikan hadis tersebut.
Dalam bidang ilmu hadits, sanad itu merupakan neraca untuk menimbang sahih atau tidaknya suatu hadis. Andaikata salah seorang dalam sanad-sanad itu ada yang fasik atau yang tertuduh dusta, maka daiflah hadis itu, hingga tidak dapat dijadikan hujah untuk menetapkan suatu hukum. Matan (Matnul) Hadis.

Aplikasi hadits Islamweb akan melakukan pencarian dan menampilkan hasilnya. Dari sini kita mendapatkan bahwa hadits "sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya" terdapat dalam kitab Shahih Al Bukhari, Sunan Ibnu Majah, Musnad Al Humaidi, Mu'jam Al Ausath, dan seterusnya.

Dahulu sanad digunakan untuk menguji validitas sebuah informasi berupa hadits, atsar dan khabar yang dibawa oleh seorang rawi (informan, guru, syekh). Di samping itu, ulama hadits pada masa sebelumnya membaca sanad untuk memeroleh keberkahan dan rahmat dari Allah. YTrH. 312 232 101 163 145 58 190 481 118

apa itu sanad hadits