JAKARTA, - Secara umum, ada dua jenis power steering yang digunakan pada mobil, yaitu electric power steering EPS dan hydraulic steering. Pada mobil-mobil keluaran baru, jenis power steering yang digunakan adalah EPS. Sedangkan hydraulic steering merupakan jenis yang cukup populer digunakan pada mobil keluaran ini disebabkan oleh efisiensi tenaga EPS yang lebih tinggi ketimbang hydraulic steering. Disitat dari situs Car and Driver, ada beberapa hal yang membedakan EPS dengan hydraulic steering dilihat dari struktur mesin dan cara kerjanya. Baca juga Cara Merawat Power Steering Elektrik, Jangan Sampai Aki Soak Power steering hidraulik. 1. Hydraulic steering Power steering hidrolik menggunakan cairan hidrolik yang diberi tekanan oleh pompa dari mesin. Dikutip Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna menjelaskan bahwa sistem ini bekerja dengan menggunakan tekanan hidrolik yang dihasilkan dari pompa, yang digerakkan oleh kruk as melalui drive belt. "Jadi pada sistem ini terdapat reservoir tank, vane pump untuk fluida, control vale, steering hose, steering gear, oil power steering. Karena ada tekanan oli, maka membuat putaran kemudi mobil jadi lebih ringan," jelas menggunakan cairan hidrolik, pemilik mobil harus mengganti cairan tersebut secara berkala atau power steering tidak dapat bekerja dengan optimal, bahkan tidak bekerja sama sekali. Kekurangan dari hydraulic steering ialah lebih tidak efisien, karena pompa hidroliknya selalu bekerja bahkan saat pengemudi sedang berjalan lurus atau tidak membutuhkan bantuan power steering. Empat komponen, Electronic Power Steering EPS, yaitu 1. EPS control unit. 2. EPS motor and resolver. 3. Reduction gear. 4. Torque sensor. 2. Electric power steering EPS Sistem power steering ini berbeda dengan hydraulic steering yang menggunakan pompa untuk memberi tekanan pada hidrolik. Kelebihannya, EPS hanya akan aktif bekerja jika dibutuhkan saja, tidak seperti hydraulic steering. Sensor pada EPS bekerja dengan mendeteksi torsi atau tekanan yang diberikan oleh pengemudi saat mengendalikan roda kemudi. Kemudian, sistem komputer yang akan menentukan assist yang harus ditambahkan pada setir. EPS menyesuaikan dengan medan atau kondisi yang dihadapi pengemudi saat mengendalikan roda kemudi, sehingga setir akan terasa lebih stabil dan mudah dikontrol sesuai dengan medan yang dilalui. Suparna mengatakan bahwa sistem EPS sudah mengaplikasi motor listrik, guna menggerakkan batang setir sesuai sudut putar dan kecepatan mobil. "EPS ini banyak diaplikasi mobil modern karena lebih advance dan minim perawatan atau pergantian komponen. Tapi tetap perlu pengecekan untuk memastikan fungsinya tetap bekerja," ucap Suparna. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Caramerawat power steering. Agar cara kerja power steering bisa efektif, Anda perlu melakukan beberapa langkah perawatan. Berikut adalah beberapa tips perawatan power steering yang bisa diikuti: Saat ingin berbelok, injak pedal gas terlebih dahulu baru kemudian memutar kemudi. Hindari membelokkan kemudi hingga mentok.
Pada sistem power steering terdapat banyak komponen-komponen yang ada di dalamnya dan masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, salah satunya pompa power steering. Fungsi utama dari pompa power steering adalah menghasilkan tekanan pada sistem hidrolik pada power steering. Sama seperti bagian mobil lainnya, bahwa pompa power steering bisa mengalami kerusakan, penyebabnya bisa karena kurang perawatan dan usia pemakaian. Kelalaian pemilik kendaraan yang telat mengganti oli power steering, sehingga oli tersebut berkurang dan menjadi kotor. Sedangkan faktor usia pemakaian disebabkan karena adanya keausan. Komponen Pompa Power Steering Yang Sering Rusak Jika pompa power steering mengalami kerusakan, maka hal pertama yang akan dirasakan oleh pengemudi adalah setir menjadi berat ketika diputar ke kanan dan ke kiri, muncul suara mendengung yang dibarengi getaran kuat pada setir. Lantas, komponen power steering mana saja yang seringkali mengalami kerusakan? Simak ulasannya di bawah ini. 1. Seal Pompa Seperti yang sudah kamu ketahui, bahwa sistem power steering hidraulic menggunakan fluida zat cair sehingga seal sangat diperlukan dalam pengoperasian pompa power steering. Fungsi utama seal ini adalah untuk mencegah agar fluida atau minyak power steering tidak bocor saat minyak mengalir dari satu bagian ke bagian yang lain. Pada pompa power steering sendiri menggunakan beberapa seal, jika salah satu diantara seal tersebut rusak maka minyak power steering bisa bocor dan merembes keluar, akibatnya muncul suara mendengung sampai setir menjadi berat. Tindakan yang seharusnya diambil saat power steering mendengung dan berat adalah dengan memeriksa tabung reservoir oli power steering, apakah kurang atau tidak. Jika kurang, maka periksa pompanya terutama dibagian sambungan pompa dengan selang dan rotor pompa. Baca Juga Tanda Pompa Power Steering Rusak Ciri-Ciri Power Steering Mengalami Kegagalan 12 Perilaku Pengemudi Yang Ngawur Jika pompa power steering terjadi kebocoran, maka disekitar area kebocoran tersebut akan meninggalkan bekas rembesan oli. Namun jika didapati tidak ada rembesan, maka pompa power steering masih aman. Meskipun tidak ada rembesan pada pompa, sebaiknya kamu juga perlu memeriksa komponen lainnya, seperti selang ataupun rack gear. 2. Rotor Pompa Rotor pompa power steering bisa dibilang seperti baling-baling, fungsinya untuk menekan oli power steering agar dapat mengalir ke steering rack untuk meringankan setir. Jika rotor mengalami gangguan atau bagian baling-baling sudah aus maka akibatnya tekanan pompa menjadi tidak optimal atau berkurang. Tekanan pompa yang berkurang akan berimbas pada setir kemudi yang menjadi berat saat mobil berbelok. Apabila seal dan rotor pompa power steering rusak, perbaikan dan pergantian komponen bisa saja dilakukan. namun tidak begitu banyak bengkel yang mau melakukan perbaikan, biasanya bengkel khusus power steering yang memang sudah mahir untuk menangani kerusakan seperti ini. Hal itu dikarenakan pompa power steering memiliki peran yang sangat besar dan tergolong penting, sehingga mengganti part pada pompa power steering yang rusak tidak menjamin seratus persen gangguan hilang. Karena alasan keamanan dan keselamatan, banyak bengkel yang menyarankan untuk mengganti pompa power steering dengan yang baru. Mengenai harga, pompa power steering memang lumayan mahal. Tapi untuk keamanan dan kemudahan berkendara, hal itu bukan menjadi masalah besar.
Sistem power steering adalah salah satu komponen penting dalam mobil modern yang memudahkan pengemudi dalam mengendalikan mobil. Dalam sistem ini, tekanan hidraulik berguna untuk membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi. Dengan bantuan sistem ini, pengemudi dapat mengendalikan mobil dengan lebih mudah dan nyaman, terutama saat melaju di jalan tol atau melakukan parkir. Namun, seperti halnya komponen mobil lainnya, sistem ini juga rentan mengalami kerusakan atau kegagalan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana sistem power steering bekerja dan apa saja fungsi, komponen, dan jenis jenisnya. Fungsi utama sistem power steering adalah untuk membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi dengan lebih mudah dan nyaman. Dalam mobil yang belum sistem power steering, pengemudi harus menerapkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda kemudi, terutama saat mobil sedang bergerak dengan kecepatan rendah atau saat melakukan parkir. Dalam sistem ini, tekanan hidraulik berguna untuk membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi. Tekanan hidraulik ini berasal dari pompa power steering yang terhubung dengan engine atau mesin mobil. Tekanan hidraulik ini kemudian mengalir ke bagian gearbox atau rakitan setir mobil melalui selang-selang hidrolik. Bagian gearbox ini memiliki sistem katup-katup yang mengatur aliran fluida hidrolik ke sisi-sisi roda kemudi. Sistem katup ini membantu mengontrol dan mempercepat gerakan roda kemudi. Dalam mobil modern, sistem ini biasanya menggunakan teknologi elektrik atau electro-hydraulic untuk menghasilkan tekanan hidraulik. Hal ini membuat mekanisme power steering lebih efisien dan lebih mudah dalam perawatan. Selain membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi dengan lebih mudah, sistem power steering juga memiliki fungsi untuk mengurangi kelelahan pengemudi saat mengemudikan mobil dalam jarak yang jauh atau dalam kondisi jalan yang sulit. Jenis Sistem Power Steering Ada beberapa jenis sistem power steering yang umum digunakan dalam mobil, di antaranya adalah 1. Power Steering Hidrolik Sistem power steering hidrolik adalah mekanisme power steering yang paling umum penggunaannya dalam mobil. Dalam mekanisme ini, tekanan hidrolik berasal dari oleh pompa power steering yang terhubung dengan mesin mobil. Tekanan hidrolik ini kemudian mengalir ke gearbox atau rakitan setir mobil melalui selang-selang hidrolik. Keuntungan dari mekanisme power steering hidrolik adalah kemampuan untuk menghasilkan tenaga hidrolik yang besar, sehingga mekanisme ini cocok untuk digunakan pada mobil berukuran besar atau mobil yang membawa beban berat. 2. Power Steering Elektrik Sistem power steering eletrik adalah mekanisme power steering yang menggunakan motor listrik untuk menghasilkan tenaga dalam menggerakkan roda kemudi. Teknologi ini lebih efisien dan ramah lingkungan daripada dengan sistem hidrolik karena tidak membutuhkan pompa hidrolik yang mengambil daya dari mesin mobil. Selain itu, sistem ini juga lebih ringan dan lebih mudah untuk dirawat. 3. Power Steering Elektro-Hidrolik Mekanisme power steering elektro-hidrolik adalah kombinasi antara mekanisme power steering hidrolik dan elektik. Sistem ini menggunakan pompa hidrolik untuk menghasilkan tekanan hidrolik, tetapi perlu pengontrolan oleh motor listrik. Teknologi ini menggabungkan keuntungan dari kedua mekanisme power steering, yaitu kemampuan menghasilkan tenaga hidrolik yang besar dan efisiensi dari mekanisme power steering elektik. 4. Power Steering Aktif Mekanisme power steering aktif adalah mekanisme power steering yang menggunakan sensor dan komputer untuk memantau kondisi mobil dan memberikan bantuan pengemudi yang tepat. Misalnya, sistem ini dapat menyesuaikan tingkat kekencangan setir berdasarkan kecepatan mobil atau keadaan jalan. Mekanisme power steering aktif ini biasanya terdapat pada mobil-mobil yang memiliki teknologi canggih dan mahal. Komponen Sistem Power Steering Mekanisme power steering memiliki beberapa komponen penting yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan tenaga hidrolik atau listrik dalam membantu menggerakkan roda kemudi mobil. Beberapa komponen utama dari sistem power steering meliputi 1. Pompa Power Steering Pompa power steering merupakan komponen utama dalam sistem power steering hidrolik. Komponen ini bertanggung jawab untuk memompa cairan hidrolik ke dalam selang-selang hidrolik menuju gearbox atau rakitan setir mobil. Pompa power steering digerakkan oleh sabuk atau belt yang dihubungkan dengan mesin mobil. 2. Selang-Selang Hidrolik Selang-selang hidrolik membawa cairan hidrolik dari pompa power steering menuju gearbox atau rakitan setir mobil. Komponen ini biasanya terbuat dari bahan karet atau bahan sintetis yang tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi. 3. Gearbox atau Rakitan Setir Gearbox atau rakitan setir merupakan komponen yang terhubung dengan roda kemudi mobil dan berfungsi untuk mengubah putaran dari setir menjadi gerakan roda kemudi. Dalam mekanisme power steering hidrolik, tekanan hidrolik yang berasal dari pompa power steering untuk membantu menggerakkan gearbox atau rakitan setir sehingga pengemudi dapat menggerakkan roda kemudi dengan lebih mudah. 4. Fluida Hidrolik Fluida hidrolik adalah cairan khusus yang berguna dalam sistem power steering hidrolik. Cairan ini biasanya terbuat dari bahan sintetis yang tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi. Cairan hidrolik mengalir dari pompa power steering menuju gearbox atau rakitan setir melalui selang-selang hidrolik. 5. Motor Listrik Motor listrik adalah komponen utama dalam mekanisme power steering elektik. Komponen ini bertanggung jawab untuk menghasilkan tenaga listrik dalam membantu menggerakkan roda kemudi mobil. Motor listrik biasanya terpasang pada gearbox atau rakitan setir dan pengontrolan berasal dari modul elektronik. 6. Modul Elektronik Modul elektronik adalah komponen yang mengontrol kerja motor listrik dalam sistem power steering elektik. Komponen ini menerima sinyal dari sensor-sensor yang terpasang pada mobil dan memberikan perintah ke motor listrik untuk menghasilkan tenaga listrik dalam membantu menggerakkan roda kemudi mobil. 7. Sensor Sensor adalah komponen yang berguna untuk memantau kondisi mobil dan memberikan informasi ke modul elektronik. Komponen ini dapat mengukur kecepatan mobil, sudut kemiringan roda kemudi, dan tekanan hidrolik dalam mekanisme power steering. Dengan informasi yang berasal dari sensor, modul elektronik dapat mengontrol kerja motor listrik secara tepat dan akurat. Cara Kerja Sistem Power Steering Sistem power steering bekerja dengan menggunakan pompa yang terhubung ke mesin kendaraan. Ketika pengemudi memutar setir, pompa akan mengalirkan cairan hidrolik ke dalam silinder hidrolik yang terpasang di depan roda. Di dalam silinder hidrolik, cairan tersebut akan memindahkan tekanan pada piston dan kemudian memutar roda. Ada dua jenis mekanisme power steering, yaitu power steering hidrolik dan power steering listrik. Pada mekanisme power steering hidrolik, pompa menghasilkan tekanan hidrolik untuk memutar roda. Sedangkan pada power steering listrik, roda akan diputar dengan bantuan motor listrik. Mekanisme power steering juga dilengkapi dengan beberapa komponen, seperti reservoir fluida, selang hidrolik, katup solenoid, dan valve body. Reservoir fluida digunakan untuk menyimpan cairan hidrolik yang dibutuhkan oleh sistem. Selang hidrolik menghubungkan reservoir dengan pompa dan silinder hidrolik. Katup solenoid berfungsi mengontrol tekanan hidrolik yang diperlukan untuk memutar roda. Valve body digunakan untuk mengarahkan arus cairan hidrolik ke dalam silinder hidrolik. Semua komponen ini bekerja bersama-sama untuk membuat mekanisme power steering bekerja dengan baik. Diatas merupakan ulasan terkait sistem power steering baik fungsi, jenis, komponen, maupun cara kerja. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.PowerSteering -- Mengenal apa itu Power Steering pada jaman sekarang sangatlah wajib untuk diketahui, Dimana letak kedua komponen tersebut berada di pompa. Karena tekanan oli inilah yang membuat putaran setir mobil jaman sekarang lebih ringan dan membuat mudah pengemudi ketika menyetir mobil. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 4qwREu56_3_q1xE913y0nbNCBa2twVIfLy4vA9nxUECqMloZ0mOuoQ== Dicebutdi bawah ini adalah semua komponen dalam sistem kemudi daya modern, dan fungsi yang mereka layani. Fungsi Sistem Umum Pompa power steering. Pompa power steering diputar oleh sabuk drive aksesori atau belt serpentine untuk mengembangkan tekanan cairan di selang paruh sisi tinggi ke sisi input katup kontrol kemudi daya. Jakarta - Sistem power steering bukan merupakan hal baru pagi para pemilik kendaraan roda empat. Komponen ini berperan untuk meringankan kemudi saat digunakan. Namun, belum banyak pemilik mobil yang tahu komponen-komponen di dalamnya. Berikut merupakan komponen power steering beserta fungsinya yang dilansir Suzuki Indonesia. 1. Reservoir Sumber Ilustrasi mobil. Pixabay/3844328 Komponen ini berfungsi menampung fluida atau minyak power steering. Minyak tersebut berperan dalam memberikan tekanan hidrolik. Reservoir terbagi dalam dua model, yaitu dari bahan plastik dan dari besi. Bukan hanya bagian itu, jenis pompanya juga dibagi dua, yakni pompa terpisah atau menyatu. 2. Pompa Power Steering Sumber Ilustrasi Mobil. Pixabay/free photos Setiap power steering hidrolik dilengkapi pompa yang berperan menghasilkan tekanan. Nantinya tekanan akan dialirkan ke arah piston sehingga kemudi menjadi lebih ringan. Komponen pompa akan digerakkan oleh mesin mobil. 3. Pipa dan Selang Sumber Ilustrasi Mobil. Pixabay/qimono Ketika minyak power steering ditekan, selanjutnya akan dialirkan ke bagian pompa dan selang, baik tekanan rendah maupun tinggi. Selang yang mengandung tekanan tinggi akan mengalir ke steering gear. Sedangkan selang bertekanan rendah akan mengarah ke bagian reservoir. 4. Steering Gearbox Sumber Ilustrasi mobil beret Freepik Komponen steering gearbox berfungsi mengubah putaran roda kemudi baik itu ke kiri atau kanan. Selain itu, bagian tersebut akan memberikan tenaga yang berasal dari power steering. Hal ini yang membuat kemudi mobil menjadi lebih ringan. Kebanyakan mobil di Indonesia menggunakan tipe steering gearbox jenis pinion dan rack. GSPrB. 300 75 432 199 253 276 8 454 180