Yangtermasuk gejala geografi yang berkaitan dengan fenomena atmosfer adalah . a. 1, 2 dan 3 4. 2, 4 dan 5 b. 2, 4 dan 6 e. 4, 5 dan 6 c. 1, 3 dan 5. 4. Di bawah ini adalah salah satu usaha penduduk untuk mengurangi tingkat erosi di daerah miring/lereng gunung . a.
Pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mengkaji tentang kebumian dari mulai lapisan atmosfer, permukaan bumi, hingga bagian dalam mantel bumi. Keilmuan geografi terbagi menjadi beberapa cabang yaitu litosfer untuk tema batuan, antroposfer untuk kajian manusia, atmosfer untuk pelajaran tentang langit bumi, hidrologi yang mengkaji perairan, oceanografi yang mengkaji lautan, dan masih banyak lagi jika dideskripsikan. Pembelajaran geografi mengacu pada 3 pendekatan penting. Pendekatan geografi yaitu keruangan, ekologi, dan kewilayahan. Semua pendekatan tersebut digunakan untuk mempelajari ilmu geografi. Pendekatan pada objek studi geografi mengandung arti sudut pandang untuk mengkaji permasalahan terkait kebumian dalam menganalisis dan menyajikan dalam bentuk peta. Penggunaan pendekatan geografi dimulai berdasarkan ilmu hidrologi, pedologi, dan klimatologi. Ketiga kajian ilmu tersebut apabila dijabarkan akan bertemu analisis 5W+1H dalam penerapannya. Untuk mengetahui macam-macam pendekatan geografi dapat dilihat pada ulasan di bawah ini. Macam Pendekatan Geografi Mempelajari sub bab pendekatan geografi erat kaitannya dengan keruangan, ekologi, dan wilayah. Prinsip geografi muncul karena pada saat menilai objek kebumian terdapat bagian-bagian yang disinyalir merupakan kompetensi keruangan. Komponen dalam pengertian biotik dan definisi abiotik termasuk dalam ekologi. Ketiga, kewilayahan mencakup pemetaan. Penjelasan berbagai klasifikasi pendekatan geografi dapat disimiak pada pembasahan berikut. Keruangan Pendekatan Geografi Kerungan Aspek keruangan dimulai dari kondisi alam, faktor lokasi, dan sosial budaya. Tujuan dari berlakunya pendekatan keruangan mengacu pada distribusi/persebaran, interelasi, dan distribusi. Hal ini mengingat relevansi geografi dengan sains dan masyarakat muncul dari sekumpulan perspektif yang berbeda dan terintegrasi yang digunakan para ahli geografi untuk melihat dunia di sekitar mereka. Contoh Pendekatan Geografi Kerungan Untuk contoh dalam pendekatan geografi keruangan ini misalnya saja; Peta Topografi Pada peta topografi berisi tentang ketinggian suatu tempat. Di dalam peta topografi terdapat kontur yang digunakan sebagai gambaran visual dari ketinggian. Peta yang hanya menampilkan gambaran umum disebut sebagai peta dasar. Peta dasar tidak dapat dibaca secara menyeluruh karena hanya menampilkan pokok inti dari penyajian peta tersebut. Maka dari itu pendekatan keruangan diperlukan disini. Penambahan beberapa unsur peta yang pertama adalah kondisi alam. Dari peta topografi tersebut diperlukan simbol-simbol yang menunjukkan gambaran permukaan bumi. Pada definisi peta topografi tetap akan ditampilkan simbol danau, sungai, hutan, dan lain-lain. Kedua, tampilan yang menjadi ciri peta topografi memerlukan faktor lokasi. Faktor lokasi paling sederhana dengan cara menambahkan kondisi administrasi pada peta tersebut. Kondisi administrasi paling utama dengan mencantumkan judul peta. Misal peta topografi wilayah Kota Surakarta, peta penggunaan lahan Kabupaten Bantul, Peta Persebaran Tambang Minyak Pulau Jawa, dan lain sebagainya. Lokasi administrasi tetap akan “buta” apabila tidak dilengkapi dengan jalan dan batas administrasi. Jalan menggambarkan aksesbilitas lokasi, sedangkan batas administrasi menggambarkan sudut-sudut ruang geografi. Permukiman Penduduk Faktor sosial budaya mempengaruhi prinsip keruangan. Sosial budaya erat kaitannya dengan permukiman. Analisis permukiman digunakan untuk mengkaji persebaran penduduk. Sebagai contoh pada wilayah dan perwilayahan perkotaan persebaran penduduknya memusat, wilayah pedesaan persebaran penduduknya menyebar, wilayah bantaran sungai persebaran penduduk Indonesia yang memanjang mengikuti daerah aliran sungai, dan lain sebagainya. Ekologi Pendekatan Geografi Ekologi Penggunaan pendekatan ekologi mengacu pada hubungan interaksi organisme dengan lingkungan. Hal ini erat kaitannya dengan ilmu biologi. Karena dalam hal ini dasar ilmunya adalah geografi maka penggunaan pendekatan ekologi yang dimaksud adalah pembahasan bioma. Pengertian bioma merupakan suatu kumpulan ekosistem besar yang saling berhubungan satu sama lain. Contoh Pendekatan Geografi Ekologi Adapun untuk contoh pendekatan ekologi dalam ilmu geografi ini. Misalnya saja; Bioma gurun Pada arti bioma gurun ditemukan tanaman dengan batang tebal dan binatang yang memiliki kantung berupa cadangan makanan. Fungsi batang tebal pada tanaman kaktus flora khas daerah gurun memiliki kesamaan fungsi dengan punuk pada binatang onta, yaitu sama-sama berguna untuk cadangan makanan selama berhari-hari. Bioma gurun tidak ditemukan pohon-pohon besar maupun hutan. Hal ini dikarenakan pada bioma gurun mengalami curah hujan yang sangat sedikit yaitu kurang dari 25 mm per tahun. Definisi curah hujan yang sangat sedikit tersebut menjadikan wilayah bioma padang gurun memiliki kelembaban yang minim sehingga evaporasi akan sangat kuat. Tingginya evaporasi mengundang fenomena kurangnya kandungan air dalam tanah sehingga tanah menjadi tidak subur. Di daerah kutub juga tidak ditemukan poho-pohon besar. Daerah kutub merupakan kawasan dingin yang diselimuti oleh es. Kawasan kutub memiliki jarak yang jauh dari garis khatulistiwa garis ekuator. Maka dari itu kawasan tersebut memiliki kondisi siang hari atau malam hari yang sangat lama, sehingga tumbuhan tidak akan tumbuh secara normal. Wilayah Pendekatan Geografi Wilayah Pendekatan wilayah sering disebut sebagai analisis regional. Definisi pendekatan wilayah adalah gabungan permukaan bumi dengan lingkungan. Secara garis besar pengertian pendekatan wilayah adalah hubungan antara pendekatan keruangan dengan pendekatan ekologi. Pendekatan wilayah menggunakan prinsip geografi yang disebut sebagai diferensiasi areal. Diferensiasi areal menyebabkan interaksi antara suatu wilayah dengan wilayah lain. Kewilayahan ini nantinya dipelajari dalam disiplin ilmu kartografi. Kartografi adalah ilmu yang mempelajari tentang peta. Seorang pembuat peta dinamakan sebagai kartograf. Kartograf memperhatikan penggunaan keruangan dan ekologi dari segi kewilayahan agar acuan penyusunan peta dapat dilakukan dengan maksimal. Contoh Pendekatan Geografi Wilayah Sedangkan untuk contoh pendekatan geografi wilayah. Antara lain; Fenomena pendekatan wilayah dan perwilayahan Sebagai contoh dalam fenomena pendekatan wilayah dan perwilayahan terdapat karakteristik daerah tertentu. Karakteristik tersebut merupakan unsur utama dalam melakukan suatu pembangunan. Daerah bantaran arti sungai menyebabkan permukiman menjadi memanjang, daerah pegunungan menyebabkan kondisi pertanian dibuat dalam bentuk terasering dengan tujuan menahan tanah longsor, dan lain sebagainya. Pemukiman Penduduk di Jawa Contoh lain adalah permukiman penduduk yang berada di utara Pulau Jawa. Pembangunan rumah di kawasan tersebut diperlukan peninggian pondasi. Pondasi rumah yang tinggi dapat mencegah terkena banjir rob. Banjir rob terjadi apabila air laut memiliki ketinggian yang melebihi daratan. Manfaat Pendekatan Geografi Wilayah Kajian dalam pengertian fenomena geosfer merupakan dasar dari pendektan kewilayahan. Metode pendekatan wilayah dapat digunakan untuk menganalisis banjir yang selalu terjadi di Jakarta setiap tahun. Hal ini disebabkan karena Jakarta dikelilingi oleh Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Ketiga Kabupaten tersebut dialiri oleh sungai besar. Jika daerah hulu sungai terjadi hujan besar maka yang terkena dampaknya adalah hilir sungai yang berada di Jakarta. Fenomena ini didukung oleh drainase di kawasan hilir tepatnya di kawasan Jakarta mengalami penyumbatan aliran oleh sampah. Maka dari itu membuang sampah di sungai sangat dilarang karena dapat menyebabkan banjir. Peristiwa bencana alam banjir tersebut disebut dengan banjir bandang atau banjir kiriman. Antisipasi banjir kiriman yang paling sederhana dengan cara menjaga kelestarian sungai. Pemerintah juga dapat membantu memitigasi bencana alam banjir kiriman dengan cara melebarkan sungai yang berada pada lokasi hulu. Nantinya, debit air yang ada di hulu menjadi semakin besar dan aliran menuju lokasi hilir dapat diminimalisir. Nah, artikel diatas merupakan penjelasan yang membahas tentang pengertian pendekatan geografi keruangan, ekologi, dan wilayah beserta dengan contohnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan para pelajar Indonesia. 3 Apa yang dimaksud dengan pendekatan ekologi, beri contoh! 4. Jelaskan penanganan masalah sampah di kota Solo dengan menggunakan pendekatan geografi! RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH : MA PPMI Assalaam Sukoharjo MATA PELAJARAN : Geografi KELAS : X SEMESTER : 1 ( satu ) TAHUN PELAJARAN : 2007 / 2008 ALOKASI WAKTU : 2 x 40 menit I Pengertian Geografi Geografi berasal dari kata geographyca bahasa Yunani.Geo artinya bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi pemerian.Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi. Secara umum, definisi geografi ialah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi, meliputi geografi fisik, geografi manusia, geografi teknik geografi manusia-lingkungan, perencanaan dan pengembangan wilayah, ekologi budaya dan juga politik, penelitian resiko bencana serta geografi sejarah. Sedangkan secara husus Geografi Ialah ilmu yang mempelajari fenomena fisik dan manusia di atas bumi. Terdapat banyak cabang ilmu geografi dimana ruang lingkup geografi mencakup banyak sekali bidang dan aspek geografi. Dalam ilmu geografi juga terdapat 4 empat prinsip geografi. Prinsip-prinsip geografi yang ada mencakup prinsip distribusi penyebaran, interelasi keterkaitan, deskripsi penggambaran dan juga korologi gabungan. Sementara itu aspek aspek geografi dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik topografi, biotik, non-biotik serta aspek sosial ekonomi, budaya, politik. Ilmu geografi dipelajari mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Dalam kaitannya dengan wilayah Indonesia, geografi juga berguna untuk menentukan letak geografis Indonesia beserta kondisi wilayah, pengaruh dan dampak lain yang ditimbulkan. Metode pembelajaran geografi juga mengikuti sejumlah prinsip utama geografi. Ilmu geografi juga mempunyai prinsip dasar geografi yang jumlahnya ada empat. Adapun definisi prinsip geografi ialah sebuah yang paling dasar dalam pengkajian, penjabaran, pengungkapan, penelitian dan penyajian gejala, variabel, faktor dan masalah-masalah geografi yang ada dalam fenomena geosfer. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Macam Ilmu Geografi dan Penjelasannya Geografi Menurut Para Ahli Batasan geografi sangat banyak dan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan peradaban ini adalah beberapa tokoh dengan definisi atau batasannya masing-masing Sidney dan Donal Mulkerne, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan tentang bumi dan kehidupan makhluk yang ada di atasnya. Hartshorne, menyatakan bahwa geografi berguna untuk memberikan deskripsi yang beraturan dan teliti dari permukaan bumi. Starbo, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik tertentu pada suatu wilayah dan memperhatikan hubungan antara berbagai tempat. Yeates, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dan lokasi di permukaan bumi. Alexander, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia. Bintaro, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan dan menerangkan sifat bumi; menganalisis gejala alam dan penduduk; mempelajari corak yang khas dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Berdasarkan keputusan Lokakarya Nasional di Semarang 19 April 1988, dinyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Yang dimaksud dengan gejala geosfer ialah gejala-gejala alam yang berhubungan dengan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Litosfer, yaitu kulit bumi termasuk permukaan tanah. Hidrosfer, yaitu perairan darat dan perairan laut. Atmosfer, yaitu udara yang menyelimuti bumi. Dalam menjelaskan hubungan timbal balik antara manusia dengan alam, geografi menggunakan sudut pandang geografi membahas suatu wilayah menurut kenyataan wilayah sangat memperhatikan cirri khas setiap wilayah. Dalam geografi, wilayah dapat diartikan sebagai luas atau sempitnya suatu bagian permukaan bumi. Wilayah yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Setelah geografi dengan sudut pandang kewilayahan akan memberikan kejelasan tentang interaksi saling berhubungan dan interdepensi saling ketergantungan antara manusia dengan alam di lingkungan hidupnya. Persamaan dan perbedaan gejala geosfer dipelajari dengan sudut pandang kewilayahan dan konteks keruangan, yaitu ruang tempat hidup manusia. Di salam ruang tersebut terdapat hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungan alam. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana interaksi antara manusia dengan lingkungannya dan tingkat hidup mereka. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Objek Studi Geografi Beserta Penjelasannya LENGKAP Konsep Dasar Geografi Ada beberapa konsep dasar geografi, yaitu sebagai berikut. Konsep aglomerasi, yaitu persebaran gejala geografi yang mengelompok di suatu tempat karena ada faktor-faktor yang menguntungkan. Contohnya penduduk biasanya bertempat tinggal di daratan rendah yang subur. Konsep diferensi area, yaitu adanya perbedaan cirri khas suatu daerah dengan daerah lain. Konsep interaksi dan interdepensi, yaitu peristiwa-peristiwa yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi gejala alam. Konsep jarak, yaitu berkaitan dengan proses pencapaian ke suatu lokasi dan perhitungan jarak antara satu tempat ke tempat lain. Konsep keterjangkauan, yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk mencapai suatu wilayah. Misalnya, transportasi di saerah rendah lebih mudah dibandingan transportasi di pegunungan. Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan antara persebaran gejala geografi di suatu tempat dengan gejala lain. Konsep lokasi, yaitu konsep yang sangat penting dalam geografi. Konsep ini ada dua, yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut. Lokasi relatif adalah lokasi yang didasarkan pada keadaan daerah sekitar. dan Lokasi absolut adalah lokasi yang didasarkan pada garis lintang dan gars bujur. Konsep morfologi, yaitu konsep yang berhubungan dengan relief bentuk permukaan bumi yang berbeda-beda sehingga kegunaanya pun berbeda. Konsep nilai kegunaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan manfaat fenomena yang ada. Misalnya, daerah wisata bagi wisatawan merupakan tempat rekreasi, tetapi bagi pedagang merupakan tempat yang menguntungkan untuk berdagang. Konsep pola, yaitu berkaitan dengan persebaran fenomena permukiman, sungai, jenis tanah, dan pengembangan kota. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Definisi Geografi Menurut Para Ahli Lengkap Cabang-cabang Geografi Secara global geografi dibagi menjadi beberapa cabang. Kembali pada pengertian geografi di yang ada di atas, beberapa cabang geografi tersebut ialah sebagai berikut Biogeografi, yakni bidang ilmu yang mempelajari tentang disitribusi organisme di dalam permukaan bumi. Paleontologi, yakni ilmu yang mempelajari mengenai sejarah kehidupan di muka bumi, termasuk kehidupan tumbuhan, hewan di zaman prasejarah yang sudah menjadi fosil. Hidrologi, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang distribusi, pergerakan, siklus, sumber daya, dan juga kualitas air yang ada di seluruh bumi. Hidrogeologi, yakni cabang dari hidrologi yang hanya fokus mempelajari tentang pergerakan air yang ada di dalam tanah dan batuan pada kerak bumi. Oseanografi, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari semua hal yang terkait dengan lautan. Geologi, yakni ilmu yang mempelajari tentang bumi secara khusus, mulai dari komposisi, struktut, sifat fisik, dan proses pembentukanya. Geokimia, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari terkait komposisi kimia yang merupakan bagian dari bumi. Geomorfologi, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bentuk lahan dan proses yang mengakibatkan pembentukan lahan. Geofisika, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi dalam kaitannya dengan prinsip-prinsik fisika. Mineralogi, yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mineral, mulai dari sifat kimia, struktur kristal dan fisika dari mineral tersebut. Petrologi, yakni cabang dari geologi yang fokus mempelajari tentang batuan dan kondisi pembentukannya. Vulkanologi, adalah ilmu yang mempelajari mengenai gunung berapi, magma, lava, dan fenomena geologi yang berhubungan. Demografi, adalh ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai penduduk, mulai dari komposisi penduduk hingga jumlah penduduk suatu wilayah. Antropologi, adalah ilmu yang mempelajari mengenai manusia, khususnya tentang ciri-ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat, dan kebudayaan manusia. Astronomi, adalah ilmu yang mempelajari tentang benda-beda langit di luar atmosfer bumi. Misalnya bintang, bulan, matahari, dan ruang angkasa. Geografi Matematik, adalah cabang geografi yang berhubungan dengan perkiraan ukuran, bentuk, serta gerakan bumi. Geografi Historik, adalah cabang geografi yang mempelajari tentang sejarah dan perkembangan bumi. Geografi Regional, adalah cabang geografi yang khusus mempelajari wilayah atau kawasan tertentu di bumi. Geografi Politik, adalah cabang geografi yang secara khusus melakukan pengkajian mengenai kondisi politik untuk kepentingan negara secara geografis. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Macam Ilmu Penunjang Geografi LENGKAP Pendekatan dan Aspek Geografi Pendekatan Geografi Dalam geografi dekenal beberapa pendekatan, yaitu pendekatan ruangan spatial approach, pendekatan ekologi ecological approach, pendekatan kronologi history approach, dan pendekatan sistem system approach. 1. Pendekatan Keruangan {Spatial Approach} Pendekatan keruangan adalah mempergunakan prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu prinsip persebaran, interelasi, dan keruanagn ini meliputi sebagai berikut. Pendekatan Topik Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi geografi dapat dimulai dari topik utama yang menjadi perhatian utama, misalnya di suatu daerah di ungkapkan jenis, sebab, persebaran, intensitas, dan interelasinya dengan gejala lain dan masalah secara keseluruhan. Dengan begitu, masalah geografi di daerah tersebut dapat di ungkap secara lebih luas. Pendekatan topik dapat di lakukan terhadap topic-topik lainnya, seperti kekurangan air, erosi, industri, pengangguran, dan kenakalan melakukan pendekatan topik, pada prinsipnya tidak boleh terlepas hubungannya dengan ruang yang menjadi topik geografi seperti keadaan fisis dan manusianya harus diikutsertakan dalam pendekatan ini. Berdasarkan landasan keruangan, kita dapat mengungkapkan karakteristik masalah kelaparan di wilayah tertentu dibandingkan dengan masalah kelaparan di daerah lain. Pendekatan Aktifitas Manusia Dalam pendekatan utamanya, pendekatan ini di arahkan kepada aktivitas manusianya. Aktivitas penduduk dapat ditinjau dari persebaran, interelasi, dan deskripsinya dengan gejala lain yang berhubungan dengan aktivitas itu. Dari persebaran penduduk, kita dapat membedakan jenis aktivitas sehubungan dengan mata apakah aktivutas itu berlangsung di daratan rendah, di daratan tinggi atau pegunungan, di pantai, dan sebagainya. Dengan adanya persebaran kegiatan penduduk tadi, dapat pula di ungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, keadaan geologi, keadaan tinggi rendah permukaan, dan karena itu, kita dapat membuat deskripsi tentang aktivitas penduduk berdasarkan persebaran dalam ruangan. Pendekatan Regional Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas dan membedakan diri dari region-region yang lain. Adapaun pendekatan region adalah mendekati suatu gejelah atau masalah dari region atau wilayah tempat gejala tadi ditekankan kepada region yang merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik atau aktifitas maslah pantai. Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi saja yang menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai. Lalu, kita dapat mengungkapkan interelasi abrasi dengan penanaman hutan bakau mangrove di hutan bakau di pantai dapat menguangi abrasi pantai?Kita dapat membandingkan kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi pohon-pohon sebabnya antara pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional sukar dipisahkan satu sama lainnya. Hal itu terjadi karena suatu pendekatan akan membantu pendekatan lainnya. 2. Pendekatan Ekologi {Ecological Approach} Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisis suatu gejala atau masalah dengan menerapkan suatu konsep san prinsip manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan persebaran dan aktivitas manusia. Pandangan dan penelaahan ekologi di arahkan kapada hubungan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pendekatan ekologi dapat mengungkapkan masalah persebaran dn aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian pula daerah pertanian, daerah perindustrian, daerah perkotaan dan sebagainya. 3. Pendekatan Kronologi {History Approach} Pendekatan kronologi history atau sejarah dapat menjelaskan dimensi waktunya dan dapat pula menjelaskan pertumbuhan dan geografi dalam meneliti dan menganalisis gejala melalui konsep regional tidak hanya memperhatikan urutan waktu sebagai faktor ruang, melainkan juga harus memperhatikan tempat sebagai faktor kronologi suatu gejala atau masalah pada ruang tertentu dapat kita lakukan sebagai berikut Mengkaji perkembangannya Melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-masa yang akan datang Melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi di daerah atau wilayah tertentu. Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan menggunakan pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta perkembangan daerah berdasarkan urutan waktunya. Kita akan dapat melihat kecenderungan ke arah mana kota itu tumbuh berkembang. 4. Pendekatan Sistem {System Approach} Pendekatan sistem adalah mode berpikir sintetik yang diterapkan kepada masalah yang merupakan suatu sistem Nursid Sumaadja, 1981.Mode berpikir sintetik adalah mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau suatu benda atau hal sebagai bagian dari keseluruhan yang besar. Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu metodologi yang digunakan untuk mendekati, menelaah, dan mengkaji sistem gejala geografi dan sistem keruangan spatial system. Aspek Geografi Untuk melakukan studi tentang berbagai aspek kehidupan dalam geografi maka harus dipelajari aspek-aspek secara geografi, yaitu pertanian, indusrti, permukiman, transportasi dan komunikasi, serta sumber daya. 1. Aspek Pertanian Berdasarkan tinjauan studi geografi, pertanian sebagai suatu sistem keruangan merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis, meliputi komponen-komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala proses alamiahny. Subsistem manusia meliputi tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, dan kemampuan ini kita akan mengkaji asosiasi berbagai variable pertanian dan diferensi pertanian. Pengkajian Asosiasi Variabe-Variabel Pertanian Untuk menelaah hubungan dua variable pertanian, misalnya hubungan antara penggunaan pupuk per satuan luas dengan produktifitas pertanian atau antara produktivitas tersebut dengan jarak dari saluran utama pengairan setempat, kita dapat menganalisisnya. Pengkajian Diferensi Areal Pertanian Analisis keruangan sector pertanian dilakukan terhadap areal pertanian yang cukup areal atau region pertanian yang cukup luas dapat ditentukan perbedaan-perbedaan areal yang lebih kecilberdasarkan macam-masam keadaan pengairannya, jenis tanahnya, kemampuan teknologi pertaniannya, dan jenis pertanian yang dikembangkannya. 2. Aspek Industri Industri dalam arti sempit adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi manufacturing industry.Industri sebagai suatu sistem merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem industri tersebut terutama kepada interelasi keruangan komponen-komponennya dan kepada pengorganisasian ruang dalam mengembangkan industri tersebut. Penerapan Teknologi Tepat Teknologi tepat teknologi adaptif, yaitu ahli teknologi dari negara-negara maju yang disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan keadaan lingkungan masyarakat yang menerapkannya Nursid Sumaadja, 1985.Penerapan teknologi adaptif pada sector industri, berarti • Tepat, sesuai dan serasi dengan kondisi fisis-geografis wilayah yang akan dikembangkan industrinya • Tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi ekonomi setempat; • Tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi demografi setempat; • Dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat. Penentuan Lokasi dengan Persebarannya Dalam hal ini, aspek keruangan industri menyangkut pemecahan masalah kepadatan penduduk, persebaran penduduk, pengembangan daerah pedesaan, penjagaan pelestarian lingkungan hidup, dan industri dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional kesejahtraan penduduk, baik di pedesaan maupun di itu, lokasi persebaran industri ke daerah pedesaan harus sesuai dengan kondisi geografi daerah pedesaan yang bersangkutan. Diferensiasi Areal Industri Diferensiasi areal industri di arahkan kepada pemilihan kawasan yang tepat dan sesuai dengan jenis industri yang akan dikembangkan dikawasan tersebut. 3. Aspek Permukiman Permukiman adalah bagian bumi yang dihuni manusia, meliputi sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan. Pada mulanya, manusia memilih tempat tinggal atau permukiman dengan syarat-syarat Cukup air Tanahnya subur Mudah untuk lalu lintas dan angkutan Mudah untuk menacari lapangan kerja Terlindung dari binatang buas 4. Aspek Transportasi dan Komunikasi Transportasi adalah pemindahan benda maupun manusia dari satu tempat ke tampat lain. Komunikasi adalah pergerakan atau perpindahan bukan berbentuk benda, melainkan berupa berita, gagasan, buah pikiran, dan dan komunikasi membawa pengaruh perkembangan dan perubahan fisik secara dan pembangunan transportasi serta komunikasi dapat digunakan sebagai prasarana dan sarana untuk mengembangkan dan memajukan daerah terpencil. 5. Aspek Sumber Daya Sumber daya adalah semua potensi dan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Persediaan ini akan menjadi sumber daya bilamana dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bahan pangan, tempat berlindung, penghangat badan, transportasi, dan sebagainya.Suatu potensi, baru akan menjadi sumber daya jika kemampuan budaya telah dapat memanfaatkannya. Kekayaan yang tersimpan di dalam bumi tidak akan berkembang atau belum bermanfaat jika kemampuan ilmu dan teknologinya belum di gunakan. Bagi bangsa yang tingkat ilmu dan teknologinya sudah maju atau tinggi, sumber daya yang berada di Negara lain sudah dapat di manfaatkan . Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Prinsip-Prinsip Geografi Distribusi, Korologi, Interelasi, Deskripsi Prinsip-prinsip Geografi Secara global ada 4 prinsip prinsip geografi yang ada, meliputi prinsip distribusi, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi. Berikut ini merupakan penjelasan dan mengenai prinsip geografi beserta contohnya, definisi, pengertian dan ruang lingkup geografi lengkap. Prinsip Distribusi Penyebaran Prinsip distribusi atau penyebaran merupakan salah satu dari 4 empat prinsip ilmu geografi yang paling utama. Manfaat dari prinsip persebaran ini digunakan untuk menelaah gejala dan fenomena geografi yang telah tersebar di permukaan bumi secara tidak sama dan juga tidak merata. Fenomena geografi yang diteliti dapat berupa bentang alam, tumbuhan, hewan dan juga manusia. Tujuan lain penggunaan prinsip penyebaran ini bisa mengungkap hubungan antara fenomena satu fenomena dengan fenomena yang lainnya secara merata. Selain itu adanya prinsip distribusi bisa digunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang. Contoh prinsip distribusi penyebaran Persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia Persebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya Persebaran total penduduk transmigran di Indonesia yang tidak merata Prinsip Interelasi Keterkaitan Prinsip geografi selanjutnya ialah prinsip interelasi atau keterkaitan. Fungsi prinsip interelasi ini digunakan untuk mempelajari hubungan yang saling terkait antara gejala satu dengan gejala geografi yang lain dalam satu ruang. Tujuan prinsip ini juga berguna untuk menguraikan hubungan yang ada di dalam ruangan tersebut antara satu gejala dengan gejala yang lainnya. Adanya hubungan yang saling terkait antara alam dan juga manusia maka dibutuhkannya prinsip keterkaitan atau sebab-akibat ini. Interelasi bisa terjadi antara alam dengan alam, manusia dengan manusia, maupun alam dengan manusia. Contoh prinsip interelasi keterkaitan Kekeringan yang terjadi sebagai dampak adanya fenomena La Nina Fenomena banjir akibat adanya penebangan hutan di wilayah hulu Kondisi iklim di Indonesia yang dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia Penduduk pesisir pantai banyak yang menjadi nelayan karena dekat dengan wilayah lautan Prinsip Deskripsi Penggambaran Prinsip deskripsi atau penggambaran menjadi salah satu prinsip geografi yang selanjutnya. Fungsi prinsip deskripsi dipakai untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala yang terjadi di muka bumi yang bisa diamati. Prinsip deskripsi ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam terhadap karakteristik yang spesifik pada gejala-gejala geografi. Geografi menganut prinsip ini karna ditujukan untuk menggambarkan fenomena geosfer yang membuuhkan deskripsi baik melalui tulisan, tabel, gambar dan grafik yang dituangkan melalui fakta, gejala dan masalah sebab-akibat secara kualitatif atau kuantitatif. Contoh prinsip deskripsi penggambaran Tabel angka pengangguran di provinsi Jawa Timur Grafik peta lempeng tektonik di dunia Peta wilayah lautan di kawasan Asia Tenggara Gambar persebaran curah hujan di Indonesia Prinsip Korologi Gabungan Contoh prinsip geografi yang terakhir ini ialah prinsip korologi atau gabungan yang memadukan dari gabungan 3 prinsip geografi yang sudah pelajari sebelumnya. Fungsi prinsip korologi ini bertujuan untuk mempelajari gejala, fakta ataupun permasalahan yang ada di suatu tempat yang ditinjau dari persebarannya, interelasinya, interaksinya dan integrasinya pada ruang tertentu. Prinsip korologi ini merupakan prinsip geografi yang komprehensif sebab memadukan prinsip-prinsip lainnya yakni prinsip distribusi, prinsip interelasi serta prinsip deskripsi dalam satu prinsip yakni prinsip korologi. Prinsip ini termasuk juga sebagai ciri-ciri geografi modern. Contoh prinsip korologi gabungan Untuk meneliti suatu masalah hujan harus diteliti mengenai persebaran curah hujan di Indonesia, apa penyebab adanya perbedaan curah hujan di berbagai daerah serta dampak yang ditimbulkan dari tingginya curah hujan yang ada di wilayah tertentu Untuk meneliti masalah suhu udara maka harus diteliti terlebih dahulu mengenai perbedaan suhu udara di pedesaan dan perkotaan, apa penyebab timbulnya pedesaan serta pengaruh banyaknya pepohonan yang ada di desa terhadap suhu udara di wilayah pedesaan disbanding wilayah perkotaan Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sistem Informasi Geografi Contoh Penerapan Prinsip Geografi Prinsip menjadi dasar dalam melakukan copi uraian, pengungkapan, dan penyajian gejala, variabel, faktor, dan masalah geografi dalam fenomena geosfer. pada saat akan melakukan pendekatan terhadap objek yang akan dikaji, dasar atau prinsip ini harus selalu menjiwainya. secara teoritis prinsip geografi terdiri dari prinsip penyebaran distribusi, prinsip sebab akibat interelasi, prinsip penggambaran deskripsi, dan prinsip gabungan korelasi. 1. Prinsip penyebaran distriusi Prinsip ini mengkaji gejala dan fakta geografi baik yang berkenaan dengan alam maupun yang berkenaan dengan manusia yang tersebar di permukaan bumi. penyebaran dan gejala dan fakta geografi di permukaan bumi tidak merata di setiap wilayah. dengan melihat dan menggambarkan berbagai gejala dan fakta geografi dalam peta,  maka kita akan dapat mengungkapkan hubungannya antara satu sama lainnya. selanjutnya juga akan dapat memprediksi keadaanya di kemudian hari. prinsip penyebaran menjadi kunci utama pada studi geografi karena dengan prinsip ini dapat pula dijelaskan prinsip-prinsip lainnya. Contohnya sebagai berikut Persebaran copi flora dan fauna di Indonesia yang dibagi menjadi 3 bagian menurut garis Wallace dan garis Weber. Alasan …. dapat dikaji dalam prinsip prinsip sebab akibat interelasi, prinsip penggambaran deskripsi, dan prinsip gabungan korelasi.  Penduduk di daerah suburnya biasanya membuat pemukiman yang mengelompok, sedangkan penduduk copi di daerah pegunungan membuat pemukiman yang tersebar. alsan …. dapat dikaji dalam prinsip sebab akibat interelasi, prinsip penggambaran deskripsi, dan prinsip gabungan korelasi. 2. Prinsip sebab akibat interelasi Setelah melihat gejala dan fakta geografi dalam penyebarannya yang tidak merata dalam ruang atau wilayah-wilayah tertentu, akan dapat diungkapkan pula hubungan satu sama lain. prinsip interelasi dapat copi mengungapkan hubungan antara faktor fisik dengan faktor fisik, faktor manusia dengan faktor manusia, dan faktor fisik dengan faktor manusia. dari hubungan tersebut akan dapat diungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi di tepat atau wilayah tertentu. interlasi/hubungan seba-akibat gejala, fakta, atau faktor tersebut dapat diukur secara matematik dengan metode kuantitatip. Contohnya sebagai berikut Indonesia menjadi wilayah rawan gunung meletus karena copi dilewati oleh tiga sistem pegunungan api dunia ring of fire. tingkat kriminalitas di kota-kota besar masih lebih tinggi dibandingkan dengan di desa karena …. banjir di kota jakarta seringkali diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak mempedulikan kelestarian lingkungan. 3. Prinsip Penggambaran deskripsi Penjelasan atau deskripsi merupakan suatu prinsip dalam studi geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah yang copi sedang dikaji. prinsip ini dapat dijelaskan melalui kata-kata, diaram, grafik atau tabel . bentuk-bentuk deskripsi tersebut akan memberikan penjelasan tentang apa yang sedang dikaji. Contohnya Prinsip Penggambaran wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di jakarta timur, 20 persen di jakarta barat, 10 persen di jakarta pusat, 20 pesen di jakarta selatan, dan 20 persen di jakarta barat. buat tabel, diagram, dan grafiknya. 4. Prinsip gabungan korelasi Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang komperhensif karena memadukan prinsip-prinsip lainnya. prinsip korologi merupakan ciri copi dari geografi modern yang diperkenalkan oleh Alfred Hettner. pada prinsip ini gejala, fakta, dan maslah ditinjau dari penyebararannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. faktor, sebab, dn akibat terjadinya suatu gejala atau masalah selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang yang bersangkutan. ruang ini memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk karena ruang merupakan satu kesatuan utuh. Contohnya Prinsip gabungan titik banjir di jakarta terpusat di sekitaran daerah aliran sungai ciliwung, pesanggrahan, dan kali angke. wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di jakarta timur, 20 persen di jakarta barat, 10 persen di jakarta pusat, 20 pesen di jakarta selatan, dan 20 persen di jakarta barat. banjir tersebut seringkali diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak mempedulikan kelestarian lingkungan seperti copipaste tugas membuang sampah sembarangan, alih fungsi lahan di hulu sungai, dsb. hulu sungai-sungai tersebut meliputi wilayah bogor dan depok. jadi, untuk meminimalisir dampak banjir di jakarta diperlukan kerjasama antara pemimpin dan masyarakat bogor, depok, dan jakarta koperhensif=menyeluruh. Daftar Pustaka Ullman 1954, “Geografi adalah interaksi antar ruang” Dalam buku Geography a Spatial Interaction. Maurice Le Lannou 1959.“Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi”Buku La Geographie Humaine. 1 Teori Terbentuknya Bumi. Banyak ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Tata Surya. Umur Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun,. Sistim Tata surya kita berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan dan metalik) yang sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian tengah awan nebula. Gejala geografi atau fenomena geografi sering kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tercermin dalam berbagai macam peristiwa, seperti persebaran pemukiman, persebaran pusat aktivitas penduduk sekolahan, industri, perdagangan, dll, dan peristiwa alam tanah longsor, gempa, perubahan iklim, dll. Pernahkah kamu sadari bahwa peristiwa-peristiwa tersebut banyak yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung? Berikut ini adalah 5 gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari. 5 Gejala Geografi Dalam Kehidupan Sehari-hari1. Gejala Pada Atmosfer2. Gejala Pada Hidrosfer3. Gejala Pada Litosfer4. Gejala Pada Biosfer5. Gejala Pada AntroposferDaftar Pustaka 1. Gejala Pada Atmosfer Gejala yang terjadi pada lapisan atmosfer biasanya berkaitan dengan perubahan musim yang dapat berperngaruh terhadap a. Komoditas yang akan ditanam di sawah. Contohnya ketika sedang musim kemarau para petani memilih untuk menanam palawija, sedangkan ketika musim hujan petani akan menanam padi. b. Jenis pakaian yang dikenakan penduduk. Contohnya penduduk yang bertempat tinggal di wilayah yang beriklim dingin pasti akan menggunakan pakaian berbahan tebal. 2. Gejala Pada Hidrosfer Gejala pada hidrosfer berkaitan dengan air, baik itu air tanah, air permukaan atau air laut. Gejala-gejala yang terjadi pada hidrosfer antara lain a. Besar kecilnya volume limpasan air permukaan selain dipengaruhi oleh curah hujan, juga dipengaruhi penggunaan lahan oleh manusia. b. Besar kecilnya volume cadangan air tanah dipengaruhi oleh banyak sedikitnya lahan terbuka untuk peresapan air ke dalam tanah, semakin boros manusia dalam penggunaan lahan. Maka semakin sedikit pula volume air tanah di dalamnya. 3. Gejala Pada Litosfer Gejala pada litosfer ini berkaitan dengan kondisi tanah, baik dari batuan, jenis tanah, dan lain sebagainya. Untuk gejala-gejala yang terjadi pada lapisan litosfer yaitu a. Untuk mengurangi tingkat pengikisan tanah erosi pada lahan miring, maka dalam pemanfaatan tanah tersbut dibuatlah terasering sengkedan untuk mengurangi terjadinya longsor. b. Untuk menghindari penurunan daya dukung lahan, maka pemanfaatan lahan harus memperhatikan daya dukung atau kemampuan lahannya. Contohnya ketika ingin membuat sebuah kawasan perumahan elite, pastikan dulu lapisan tanah di bawahnya bukan berada di atas tanah yang rawan. 4. Gejala Pada Biosfer Keragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan pangan. Misalnya pada daerah penghasil padi mayoritas penduduknya pasti mengkonsumsi nasi dari beras. Sedangkan pada daerah penghasil jagung, maka mayoritas menggunakan jagung sebagai sumber karbohidrat. Keberadaan dari hewan juga berpengaruh demikian, misalnya di Indonesia menggunakan kuda, sapi, kerbau untuk membantu pekerjaan sehari-hari. 5. Gejala Pada Antroposfer Gejala pada antroposfer ini berkaitan dengan manusai baik dalam kebiasaan, adat dan budaya. Hal ini menjadikan perbedaan interaksi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Namun dengan adanya perbedaan ini bukan malah menjadikan sebuah kelemahan, tetapi menjadi alasan untuk saling menguatkan. Karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling menjaga. Nah seperti biasa, untuk mengetahui pemahaman kamu mengenai materi gejala geografi pada kegiatan sehari-hari, di bawah ini ada satu pertanyaan. Pertanyaan Sebutkan salah satu contoh gejala pada antroposfer dalam kehidupan sehari-hari! Jika sudah ketemu jawabannya langsung diisi dikolom komentar yaa, dan jangan lupa untuk mempelajari pendekatan geografi untuk mengatasi suatu fenomena yang terjadi di geosfer. Demikian pembahasan mengenai gejala geografi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, semoga penjelasan di atas bisa menambah wawasanmu… Sekian dan terimakasih… Daftar Pustaka Hartono. 2009. Geografi 1 Jelajar Bumi dan Alam Semesta. Jakarta CV. CITRA PRAYA Khalid, Pengantar Geografi-Pemahaman Paradigma Geografi Sejati, Gresik, UPT Penerbitan dan Percetakan UNS UNS Press. Daldjoeni, 1982, Pengantar Geografi, Bandung, Penerbit Alumni. Originally posted 2020-04-28 133008.
2 Prinsip-Prinsip Geografi dan Unsur Pokok GeografiJika kita amati dan kita analisis gejala geografi dalam kehidupan seharihari, ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut. Prinsip persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.Prinsip
Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan dan perbedaan antar ruang di planet Bumi. Bahkan dalam pendekatannya terdapat tiga cara yakni pendekatan spasial, pendekatan ekologi lingkungan, dan pendekatan regional kompleks wilayah.Sebelum membahas hubungan antara geografi dan ilmu ekologi, kita perlu mengenal lebih jauh tentang geografi itu sendiri. Dalam mempelajari geografi terdapat dua objek bahasan yang harus diketahui yakni objek material dan objek objek material membahas hal yang berhubungan dengan geosfer, meliputi benda mati dan makhluk hidup yang ada di dalam bumi beserta lingkungannya. Geosfer sendiri tersusun atas lima lapisan yakni atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan juga untuk objek formal pembahasan mengenai cara pandang manusia dan segala material yang ada di Bumi. Cara pandang ini disertai dengan cara berpikir serta melakukan analisa terhadap material menggunakan analisis. Analisis yang diterapkan berupa analisis lingkungan, analisis kewilayahan, dan analisis Apa Hubungan Antara Geografi Dan Ilmu Ekologi?Mempelajari geografi tidak serta merta mempelajari hubungan yang berada di Bumi saja. Terdapat ilmu-ilmu penunjang yang diperlukan salah satunya yakni ilmu merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar. Dalam hal ini ekologi dijadikan sebagai ilmu dasar untuk mempelajari interaksi di dalam dalam ekologi terdapat dua jenis komponen yang terlibat yakni komponen biotik dan abiotik. Keduanya menciptakan hubungan yang saling terkait sebagai komponen penyusun asas-asas ekologi digunakan untuk menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, erosi, banjir, penghijauan, pelestarian plasma nutfah dan hewan langka, hingga pencemaran yang telah disinggung sebelumnya, salah satu komponen penyusun di dalam ekologi yakni komponen abiotik. Komponen ini merupakan penyusun ekosistem dalam bentuk benda-benda tak hidup misal udara, cahaya, air, suhu, kelembaban, atmosfer, tanah, batu, dan lain komponen abiotik tersebut tentu memiliki hubungan yang sangat erat dengan geografi. Karena pada dasarnya geografi bersifat fokus terhadap manusia, sehingga manusia dan kegiatannya selalu menjadi fokus analisis dan selalu berkaitan dengan lingkungan biotik, abiotik dan lingkungan sosial, ekonomi, dan ekologi di dalam geografi mempunyai empat temaHuman Behavior – Environment AnalysisYakni perilaku manusia baik berupa sosial, ekonomi, perilaku budaya dan politik, baik yang dilakukan oleh seseorang ataupun Activity – Environment AnalysisDalam hal ini latar belakang perilaku bukan menjadi pembahasan inti, namun kegiatan manusialah yang menjadi Natural Features – Environment AnalysisTema ini lebih menekankan kepada ketertarikan antara kenampakan fisikal alami dengan elemen-elemen Artificial Features – Environment AnalysisPendekatan dilakukan dengan menekankan pada kenampakan fisikal buatan manusia dengan elemen-elemen ekologi sangat berguna untuk memahami cara kerja yang dimiliki oleh alam yang berkaitan dengan geografi. Alam bekerja dengan sangat rumit dan teratur, namun dengan adanya ekologi mempelajari alam dapat dengan mudah, sebab ekologi berperan untuk menyelidiki, mempertanyakan, dan memahami tentang bagaimana alam bekerja secara di dalam ekologi juga diberitahukan mengenai keberadaan makhluk hidup dan kebutuhannya di dalam sistem kehidupan yang telah terbentuk pada suatu habitat. Seperti yang diketahui di dalam suatu habitat terdapat ilmu dasar mengenai pelestarian lingkungan dan peran lingkungan sebagai sumber kehidupan bagi dapat disimpulkan jika mempelajari geografi sangat erat kaitannya dengan ilmu pendukung salah satunya yakni ilmu ekologi.
10 Modul Geografi Kelas X KD 3.1 dan 4.1 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDASdan DIKMEN 4 1) Pendekatan Keruangan Pendekatan keruangan menekankan pada keruangan. Ruang adalah seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup tumbuhan, hewan dan manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala- gejala atau
Ilustrasi Wilayah. Foto PixabayPendekatan geografi dapat diartikan sebagai metode atau cara analisis untuk memahami berbagai gejala atau fenomena geosfer, khususnya interaksi manusia dengan lingkungan. Pendekatan yang digunakan terdiri dari tiga macam, yaitu analisis keruangan, analisis ekologi, dan analisis kompleks dari berbagai sumber, berikut ini tiga macam pendekatan geografi beserta KeruanganPendekatan ini adalah upaya untuk mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Pendekatan keruangan digunakan untuk mengetahui persebaran penggunaan ruang yang telah tersedia dan bagaimana penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai perencanaan pembukaan lahan pemukiman, banyak data yang harus diketahui untuk memenuhi persyaratan. Di antaranya adalah data seperti ketinggian tempat, kemiringan lereng, jenis tanah, dan hal tersebut digunakan untuk menilai keadaan fisik lokasi yang mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan tinggal di EkologiPendekatan ekologi mengkaji fenomena geosfer seperti interaksi organisme hidup dengan lingkungannya. Dalam pendekatan ini, manusia memiliki peran yang penting dalam proses manusia dalam memanfaatkan lingkungan untuk beraktivitas adalah salah satu contohnya. Manusia yang tinggal di daerah pantai akan memiliki aktivitas berbeda dengan manusia di daerah Kompleks WilayahPendekatan kompleks wilayah berupaya untuk mengkaji fenomena geosfer melalui kombinasi pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Interaksi antarwilayah akan berkembang karena pada hakikatnya setiap wilayah di bumi berbeda antara satu dengan yang lain. Wilayah pedesaan akan melakukan interaksi dengan wilayah perkotaan guna memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Sebaliknya, perkotaan berinteraksi dengan pedesaan guna memenuhi kebutuhan pangan dan tenaga kerja.
a) pendekatan kelingkungan (b) pendekatan topik Berikut adalah contoh soal materi geografi kelas 10 tentang pendekatan geografi. Contoh Cerita Fabel dalam Bahasa Inggris Kancil dan Buaya from tiga kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contohsoal, soal latihan dan soal evaluasi.
Jakarta - Geografi adalah ilmu yang mempelajari mengenai fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan. Dalam melakukan kajian ilmu ini, terdapat tiga pendekatan geografi yang bisa dilakukan. Apa saja?Pendekatan geografi diimplementasikan sebagai sebuah metode untuk melakukan kajian-kajian ilmiah mengenai fenomena-fenomena lain sisi, pendekatan geografi ini dikonseptualisasikan untuk mereduksi berbagai permasalahan-permasalahan di bidang dari buku Geografi Menyingkap Fenomena Geosfer untuk kelas X SMA/MA 2007 karya Ahmad Yani dan Mamat Ruhimat, dijelaskan bahwa pendekatan geografi dibagi menjadi tiga, yaitu1. Pendekatan Keruangan SpasialPendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi, karena merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan membahas masing masing aspek-aspek geografi satu ini digunakan sebagai medium untuk mengetahui peta persebaran dalam penggunaan ruang yang itu, juga bisa menjadi sarana geografi dalam melihat adanya penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai fungsi-fungsi kata lain, pendekatan ini memungkinkan seorang ahli geografi melakukan analisis dan penelitian yang terstruktur serta holistik terhadap keberadaan suatu ruang yang menjadi objeknya. Contohnya, yaitu penggunaan lahan DAS atau kerusakan pada Pendekatan Kelingkungan EkologiPendekatan kelingkungan adalah instrumen daripada pendekatan geografi untuk mengetahui adanya hubungan dari unsur-unsur yang ada di suatu ini berkaitan dengan lingkungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup atau makhluk hidup dengan lingkungan kelingkungan juga disebut sebagai ekologi karena melakukan riset dan analisis terhadap interaksi dan simbiosis antara organisme hidup dengan dari pendekatan kelingkungan, yakni adanya pemanfaatan dari manusia terhadap lingkungannya untuk dijadikan sesuatu hal yang Pendekatan Kompleks Wilayah RegionalBerbeda dengan dua pendekatan di atas, pendekatan kompleks wilayah atau regional ini adalah peleburan dari pendekatan keruangan dan lingkungan. Adanya interaksi antar wilayah akan memungkinkan terjadinya ini bisa terjadi karena secara harfiah suatu wilayah di bumi memiliki beberapa unsur pembeda di setiap pembeda ini terjadi karena adanya unsur dalam ruang-ruang berbeda, baik dari segi kualitas maupun dari pendekatan kompleks wilayah, yaitu manusia yang membangun rumah harus melihat karakteristik wilayah dan lingkungan sekitarnya. Misalnya, rumah yang dibangun di tepi pantai akan memiliki fondasi yang kokoh dan itulah penjelasan lengkap mengenai tiga pendekatan geografi beserta contohnya. Selamat belajar detikers! Simak Video "Tips Manfaatkan Media Sosial Agar Bisnis Kuliner Cuan" [GambasVideo 20detik] faz/faz
Nq0HgIW. 33 119 128 88 236 13 259 145 129

tuliskan contoh gejala geografi yang sesuai dengan pendekatan ekologi